Setup Menus in Admin Panel

  • No products in the cart.

Apa itu Full Stack Developer dan Bagaimana Menjadi Salah satunya?

Full Stack Developer adalah seorang engineer yang dapat menangani semua pekerjaan seperti database, server, systems engineering, dan clients. Sebagai salah satu topik yang paling menarik dibahas di kalangan developer, pembahasannya tidak pernah berhenti. Selain itu Full Stack Developer menjadi trend pekerjaan yang baru.

Lalu bagaimana caranya menjadi Full Stack Developer?

Untuk menjadi Full Stack Developer harus memiliki pengetahuan dan kemampuan fungsional untuk membangun aplikasi. Pengetahuan yang harus dikuasai adalah :

1. Programming Languages

Ada banyak bahasa pemrograman yang bisa kamu kuasai seperti JAVA, PHP, C#, Python, Ruby, Perl, dan lain sebagainya. Tidak semua harus dikuasai, namun setidaknya kamu harus memahami struktur bahasa tersebut. 

Misalnya jika kamu memilih bahasa pemrograman JAVA, maka kamu harus menguasai object-oriented design, design patterns, J2EE(Java 2 Enterprise Edition) dan lain – lain. 

2. Development Framework dan third-party libraries

Bahasa pemrograman yang populer umumnya disertai dengan Development Framework yang baik. Contohnya JAVA Spring, MyBatis, Hibernate, Python Django, PHP thinkphp, yin, nodeJs express dan lain sebagainya. 

3. Front-End Programming

Front-End menjadi bagian yang penting dalam pengembangan aplikasi. Selain fitur aplikasi, pengalaman pengguna menjadi salah satu keberhasilan sebuah aplikasi.

Jadi kamu juga perlu menguasai Front-End Programming seperti HTML5, CSS3, JavaScript dan juga mempelajari third-party libraries seperti JQuery, LESS, SASS, AngularJS atau REACT.

Baca Juga : Bagaimana Cara Menjadi Front-End Developer?

4. Database dan Cache

Setiap aplikasi membutuhkan database untuk menyimpan data. Sebagai Setidaknya kamu perlu mempelajari satu atau dua database dan tahu cara menggunakan database tersebut.

Saat ini database yang populer adalah MySQL, MongoDB, Redis, Oracle, SQLServer dan sebagainya.

Untuk database tipe dokumen, MongoDB  lebih cocok digunakan. Namun untuk pengembangan yang lebih besar, direkomendasikan untuk menggunakan MySQL atau Oracle sebagai database back-end.

5. Basic Design 

Sangat jarang dibahas, bahwa memahami pengetahuan soal desain adalah hal yang juga penting. Setidaknya mampu memahami prinsip dan skill basic prototype design, UI design dan UX design.

Menguasai semua itu tentu tidaklah mudah. Membutuhkan motivasi tinggi dan konsistensi untuk mempelajari semua itu. Namun kamu tidak perlu khawatir, karena semua itu sudah bisa kamu dapatkan dengan mengikuti Bootcamp dari Koding Akademi

Bootcamp Koding Akademi merupakan program belajar yang fokusnya lebih ke dunia kerja. Disini terdapat program :

1. Full Stack Web Developer

2. React Fronted Developer

3. Data Analyst

4. Digital Marketing

Materi pada tiap program sangat relevan dengan industri kerja, sehingga cocok untuk kamu yang ingin belajar dan bekerja sebagai Full Stack Developer. Informasi lebih lanjut kamu bisa buka dibawah ini ya.

Program Bootcamp – Koding Akademi

Source : Hacker Noon

Koding Akademi 2021. All rights reserved.

You cannot copy content of this page